GOLONGAN INKARUS SUNNAH
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Studi Al-Hadits”
Dosen Pengampu:
Khusniati Rofiah, M.SI
Oleh:
1.
Donni
Lailatul Masruroh (210214201)
2.
Moh.
Fananto (210214188)
3.
Uswatun
Kasanah (210214185)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SYARI’AH MUAMALAH KELAS “G”
SEMESTER DUA
TAHUN AJARAN
2014/2015
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Inkar Al - Sunnah
Menurut bahasa inkar sunnah terdiri dari dua kata, yaitu
Inkar dan Sunnah. Kata inkar berasal dari ankara, yunkiru, inkaaran
yang berarti sulit, tidak mengakui atau mengingkari. Kata sunnah berarti makna
jalan, makna tabiat (watak) disebut juga hadist.
Menurut istilah yaitu orang - orang yang tidak mengakui
(mengingkari) akan keberadaan al-sunnah atau hadist sebagai sumber hukum dalam
Islam.[1]
As-
Syafii membagi golongan ini menjadi tiga golongan yakni:
1.
Golongan
yang menolak hadist secara keseluruhan. Dengan alasan sebagai berikut:
a.
Karena
Al Quran dianggap sudah cukup untuk dijadikan sebagai sumber hukum. Mereka
menolak kehujjahan sunnah dan mengatakan bahwa Islam adalah Al-Qur’an saja.[2]
Hal ini berdasarkan ayat berikut:
4.... $¨B $uZôÛ§sù Îû É=»tGÅ3ø9$# `ÏB ... ÇÌÑÈ
Artinya: “ ... Tiadalah Kami luputkan sesuatupun dalam Al-Kitab
...”(QS. Al-An’am 38)
Menurut pengingkar sunnah, dengan ayat ini, Allah menegaskan bahwa
Dia telah menerangkan dan memerinci segala sesuatu sehingga tidak perlu
keterangan lain seperti sunnah.[3]
b.
Al-
Quran sendiri telah menyatakan bahwa Al- Quran itu telah mencangkup segala hal
yang dibutuhkan manusia mengenai segala aspek kehidupan.[4]
...4
$uZø9¨tRur øn=tã |=»tGÅ3ø9$# $YZ»uö;Ï? Èe@ä3Ïj9 &äóÓx« ... ÇÑÒÈ
Artinya: “ Dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk
menjelaskan segala sesuatu ...” (QS. An-Nahl: 89)
2.
Golongan
yang menolak sunnah kecuali bila sunnah itu memiliki kesamaan dengan petunjuk
Al Quran. Ini mengandung dua kemungkinan, yaitu:
a.
Mereka
menolak hadist ahad maupun mutawatir, kecuali bila ada nash Al Quran yang sama
mengenai lafadz atau maknanya dengan hadist tersebut.
b.
Kemungkinan
kedua mereka tidak menerima sunah kecuali jika ada sandaran hukumnya dalam Al
Quran, karena Al Quran itu sebagai Mashar al-awwal al kull.
3.
Golongan
yang menolak sunnah yang berstatus ahad. Alasan mereka sebagai berikut:
a.
Hadist
Ahad tingkatannya dzanni
b.
Ada
kemungkinan perowinya berbuat salah
c.
Sejarah
telah membuktikan bahwa tidak sedikit orang atau golongan yang memiliki maksud
tertentu. Misalnya untuk tujuan politik, untuk kepentingan pribadi[5]
B.
Latar Belakang dan Sejarah Perkembangan Golongan Inkar Al-Sunnah
Faktor munculnya golongan Inkar Sunnah adalah ketidak fahaman
mereka tentang berbagai hal berkenaan dengan Ilmu Hadist. Ketidaktahuan mereka
tentang isi dan makna Al Quran serta ilmu tafsir dan bahasa arab juga
mempengaruhinya. Karena hal tersebut banyak ayat ayat yang diterjemahkan dan
difahami secara salah, disamping itu juga mereka tidak mengetahui seluk beluk
pengetahuan sunnah.[6]
Golongan inkar al-sunnah dibagi menjadi dua masa yaitu:
a.
Masa
Klasik
Golongan inkar al-sunnah pada masa
ini berkembang pada abad ke 2 H. Para sahabat yang menolak sunnah pada masa ini
tidak mewakili golongan, tetapi masih bersifat perorangan dan akhirnya mereka
menyadari kekhilafannya. Argumentasi gerakan inkar al-sunnah yang muncul pada
abad ke-2 ini telah dibantah oleh Asy-Syafi’i dengan menulis bantahan terhadap
argumentasi-argumentasi mereka dan membuktikan keabsahan Hadits (sunnah)
sebagai salah satu sumber ajaran islam. Sehingga ulama’ pada masa berikutnya
menggelari Asy-Syafi’i sebagai “pembela Hadits” atau “pembela sunnah”, sehingga
gerakan inkar al-sunnah pada zaman ini dapat dipadamkan.
b.
Masa
Modern
Golongan inkar al-sunnah pada masa ini lahir pada abad ke-13 H. Golongan
ini bersifat kelompok dan terorganisir, sementar tokoh-tokohnya banyak yang
mengklaim dirinya sebagai mujtahid dan pembaharu. Para pengingkar sunnah pada
masa modern banyak yang bertahan pada pendiriannya, meskipun kepada mereka
telah diterangkan urgensi sunnah dalam islam. Bahkan di antara mereka ada yang
tetap menyebarkan pemikirannya secara diam-diam, meskipun penguasa setempat
telah mengeluarkan larangan resmi terhadap aliran tersebut. Menurut MM Azami,
aliran inkar al-sunnah modern ini lahir di Kairo Mesir pada masa Syekh Muhammad
Abduh (1266-1332 H/ 1849-1905M).[7]
Ini menurut kesimpulan Abu Royyah, apabila hal itu benar, Muhammad Abduh
mengatakan bahwa umat islam saat ini tidak mempunyai pemimpin lain, kecuali
A-Qur’an. Islam yang benar adalah Islam tempo dulu, sebelum munculnya
perpecahan pada tubuh muslimin.[8]
C.
Ajaran - Ajaran Inkar Sunnah
1.
Taat
kepada Allah sebagai satu satunya sumber dan dasar tasyri’ dalam agama Islam,
tidak boleh ada yang lain. Barang siapa yang menggunakan sumber dan dasar dalam
agama Islam selain Al-Quran akan berakibat kekafiran.
2.
Tugas
Rasulullah adalah menyampaikan Al Quran, wahyu yang diterima dari Allah SWT
kepada umatnya. Rasulullah SAW menjadi rasul ketika ia menyampaikan Al-Quran,
wahyu yang diterima dari Allah kepada umatnya, diluar itu beliau hanya manusia
biasa maka perbuatan, perkataan, ketetapan dan cita citanya tidak dapat menjadi
hujjah dalam agama Islam.
3.
Sunnah
ditulis oleh Imam Bukhari, Imam Muslim dan ahli hadits lainnya tidak bisa
diterima menjadi dasar atau sumber tasyri’ Islam. Sunnah Rasulullah adalah
bohong dan palsu. Sunnah tidak lain hanya dongeng, omong kosong dan bukan
merupakan perkataan Nabi.
4.
Mereka
berkeyakinan bahwa istilah mu’jizat tidak pernah ada disebut dalam Al-Quran,
sedangkan dalam Al-Quran memakai istilah “ayah” yang berarti pertanda atas
kenabian.
5.
Setiap
manusia mengalami kematian dua kali dan hidup dua kali.[9]
Sedang dalam hal ibadah, berdasarkan hasil penelitian Drs. Huda Ali
ajaran inkar sunnah berbeda dari ajaran Islam yang dianut oleh mayoritas umat
Islam didunia, yakni:
1.
Salat
adalah melakukan permohonan kepada Allah SWT oleh karena itu tidak boleh ada
perbuatatn atau kata - kata yang diluar dari permohonan kepada Allah SWT
seperti cerita, salam kepada orang lain, atau menengok kekiri atau kekanan.
2.
Perintah
salat bukan diterima pada waktu isra’ dan mi’raj, tetapi telah diperintahkan
sejak jutaan tahun yang lalu, bahkan semenjak nabi - nabi sebelum Nabi Muhammad
SAW.
3.
Pengertian
safar bagi orang yang berpuasa bukanlah seperti yang lazim diterjemahkan dengan
“perjalanan” tetapi makna safar itu adalah berbeban.
4.
Ibadah
zakat diartikan kecerdasan, bukan diartikan mensucikan, membersihkan harga.
Bebarapa aspek pengertian zakat itu:
a.
Pemberian
ilmu dan penjelasan kepada orang yang membutuhkan.
b.
Memberikan
kesempatan dan lapangan pekerjaan bagi yang membutuhkan.
c.
Memberikan
harta atau uang kepada orang yang membutuhkan, dengan shadaqah, nafkah atau
lainnya.
d.
Memberi
pertolongan berbentuk usaha, tenaga, buah pikiran atau apa saja, untuk
kepentingan masyarakat umum terutama kepada orang-orang yang membutuhkan.
5.
Zakat
bukan hanya berupa harta, tetapi memberikan orang lain ilmu atau mengajar orang
lain juga berarti memberikan zakat.
6.
Menunaikan
ibadah haji pada bulan asyuhurum ma’lumat yaitu pada empat bulan haram,
Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab.
7.
Wukuf
di Arafah boleh dilakukan pada bulan asyuhurum ma’lufat.
8.
Kurban
adalah rukun haji terpenting bukan dam
9.
Nabi
Muhammad SAW melaksanakan ibadah haji ke planet Muntaha di kutub nenek moyang
manusia bermukim di sana sebagaimana manusia di bumi ini menunaikan ibadah haji
ke Mekkah yang jadi kutub utara dulu sebelum tautan Nuh dan tempat bermukim
nenek moyang kita.
10.
Di
planet – planet lain disemesta raya ini telah berlaku hukum Islam dan di sana
telah ada Mekkah dengan Ka’bahnya selaku kiblat shalat, seperti di bumi dengan
penyembelihan ternak kurban.[10]
D.
Penyebab Inkar Sunnah
Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya golongan inkar
al-sunnah, antara lain sebagai berikut:
1.
Salah
paham terhadap penafsiran Al-Qur’an.
2.
Terkait
dengan adanya larangan Nabi, yang sebenarnya adalah sabda nabi (yang berarti)
hadits. Jadi, sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang kebingungan. Di
satu sisi, mereka tidak berpedoman kepada sunnah (hadits), namun menjadikan
hadits salah satu argumen.
3.
Mereka
merasa angkuh dan gengsi. Dikatakan angkuh dan gengsi karena pada perinsipnya
para pengingkar sunnah tidak mengakui ayat-ayat lain atau hadits-hadits yang
diriwayatkan oleh sahabat tertentu.[11]
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Inkar al-sunnah yaitu orang - orang
yang tidak mengakui (mengingkari) akan keberadaan al-sunnah atau hadist sebagai
sumber hukum dalam Islam. Sejarah munculnya inkar al-sunnah dibagi menjadi dua
masa yaitu masa klasik dan masa modern.
Ajaran-ajaran inkar al-sunnah antara lain:
1. Taat kepada Allah sebagai satu satunya sumber dan dasar tasyri’
dalam agama Islam, tidak boleh ada yang lain
2. Tugas Rasulullah adalah menyampaikan Al Quran, wahyu yang diterima
dari Allah SWT kepada umatnya.
3. Sunnah ditulis oleh Imam Bukhari, Imam Muslim dan ahli hadits
lainnya tidak bisa diterima menjadi dasar atau sumber tasyri’ Islam
4. Mereka berkeyakinan bahwa istilah mu’jizat tidak pernah ada disebut
dalam Al Quran, sedangkan dalam Al Quran memakai istilah “ayah” yang berarti
pertanda atas kenabian.
5.
Setiap
manusia mengalami kematian dua kali dan hidup dua kali.
Penyebab inkar al-sunnah yaitu:
1.
Salah
paham terhadap penafsiran Al-Qur’an.
2.
Terkait
dengan adanya larangan Nabi, yang sebenarnya adalah sabda nabi (yang berarti)
hadits.
3.
Mereka
merasa angkuh dan gengsi.
DAFTAR PUSTAKA
Khaeruman, Bandri. 2010. Ulum Al- Hadis. Bandung: CV Pustaka
Setia.
Rofiah, Khusniati. 2010. Studi Ilmu Hadits. Ponorogo: STAIN
PO Press.
Sahrani, Sohari. 2010. Ulumul Hadits. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Qordhowi, Yusuf. 2007. Pengantar
Studi Hadis. Bandung: CV Pustaka Setia.
[1] Sohari
Sahrani, Ulumul Hadits (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), 142
[2]
Yusuf Qordhowi,
Pengantar Studi Hadis (Bandung: CV Pustaka Setia, 2007), 109
[3] Bandri
Khaeruman, Ulum Al- Hadis (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010), 203
[4] Khusniati
Rofiah, Studi Ilmu Hadits (Ponorogo: STAIN PO Press, 2010), 45
[5] Ibid, 46
[6] Ibid., 47
[7] Ibid, 48
[8] Sohari, Ulimul...146
[9] Khusniati, Studi
Ilmu... 56
[10] Ibid, 58
[11] Sohari, Ulumul...146

Tidak ada komentar:
Posting Komentar