Wanita Agung
Setelah seharian menghabiskan
waktu dengan bermalas malasan, malam ini aku mulai menghabiskan waktu dengan
menulis karangan yang sedikit tak bermutu, jadi banyak mutunya.. hahahha.. :p
Kemarin aku meminjam buku di
perpustakaan sekolah dengan judul The Great Women “wanita wanita agung yang
diabadikan sejarah”. Sekian lama terus membaca buku fiksi yang bermanfaat hanya
untuk berimajinasi, sekarang aku mencoba membaca buku yang sangat bermanfaat
untuk diriku sebagai perempuan Islam kedepannya. Kenapa memilih buku ini waktu
itu? Padahal banyak buku lainnya yang juga bermanfaat buat diriku? Jawabannya
adalah ENTAHLAH.
Tapi setelah aku membaca
lembar tiap lembar aku mengerti bahwa aku sosok manusia yang sangat jauuuhhhhhh
dari kata sedikit sempurna, karena tak ada manusia didunia ini yang sempurna.
Sedikit sempurna itupun sudah bagus, tapi aku juga masih sangat jauh dari itu.
Wanita wanita sholehah, penyayang dan penyabar, patuh terhadap suami. Seperti
itulah isi buku ini, mengajarkan kepada setiap pembacanya untuk menjadi wanita tangguh
seperti itu.
Dalam kehidupan sekarang ini,
sulit mencari sosok sosok wanita seperti itu. Kuat iman, tangguh pendirian,
sangat penyabar dan patuh terhadap suami. Mereka sulit dicari tapi banyak pula
dari mereka yang mencoba seperti itu, aku salah satunya.
Setidaknya aku tau diriku
bahwa tidak menyukai banyak perubahan, gelas aku tidak suka dirubah dengan
gelas lain, piring juga aku tidak suka diganti dengan piring lainnya, ramah
berubah menjadi dingin, sebegitu cerewet berubah menjadi sangat pendiam dan
banyak lainnya yang tak kusukai untuk mereka berubah. Aku tahu betul
ketidaksukaanku dengan perubahan memang sangat salah, segala sesuatu pasti akan
mengalami perubahan, apapun bentuknya itu. Rasa sayang, rasa suka, pengertian,
rasa ingin melindungi jika perasaan itu tidak berubah menjadi semakin kuat maka
sebaliknya perasaan itu akan semakin pudar. Jadi, disini aku mencoba untuk
menerima segala perubahan yang akan terjadi nantinya.
Dari tulisan tulisan
sebelumnya selalu kutulis tentang berbagai macam perubahan, ketidak sukaanku
pada sesuatu hal malah membuatku ingin terus memikirkan hal itu dan mencobanya.
Apa bahagianya berubah, apa bedanya berubah, apa manfaatnya berubah, apa
tujuannya berubah?? Tidak ada yang dapat menjawab dari pertanyaan tersebut jika
tidak dicoba dahulu.
SSUULLIT adalah jawaban yang
sering kutemui ketika aku mencoba, disisi lain buku itu menunjukkan padaku
bahwa sekarang ini aku seorang wanita yang sangat rendah, seujung kukupun tak
mampu menunjukkan bagaimana rendahnya sikapku sebagai wanita Islam. Bagaimana
tidak, sebagai seorang muslimah aku belum bisa menutup auratku dengan sempurna,
mengajipun kadang kadang aku tak fasih membacanya, sholatkupun tertuju pada
sholat fardu, sabarku sangat minim, pendirianku akan sesuatu juga mudah goyah,
kadangpula aku juga mengirikan apa yang dimiliki orang lain, rasa sakit hati
pada seseorang kadang menyebabkanku menyumpahi mereka yang bukan bukan.
Ah... berbeda sekali dengan wanita
agung seperti beliau beliau. Kita ambil contoh salah satu istri nabi Muhammad
SAW, Sayyidah Saudah binti Zam’ah beliau adalah wanita mulia, dermawan, murah
hati dan tidak suka harta duniawi. Setiap harta yang ia miliki maka ia lebih
mementingkan orang orang disekitarnya demi mengharapkan pahala dari Allah SWT.
Ini berbeda denganku banyak kadangnya aku lebih mementingkan diriku dari pada
orang disekitar yang lebih membutuhkannya daripada aku. Sikap yang tidak
seharusnya dimiliki oleh seorang muslimah.
Ketika aku melakukan sesuatu
kegiatan pasti akan kulakukan sesuai dengan jam yang telah aku tentukan, tidak
kurang ataupun lebih. Sekarang ini pula aku ingin melakukan hal yang sama
terhadap diriku yaitu “menjadi lebih baik”. Kata kata ini sering muncul dalam
benak dan pikiranku tetapi pula belum dapat terealisasikan dengan baik. Banyak
hal kecil yang harus terus diubah sepanjang jalan untuk setidaknya dapat
menjadi wanita cantik nan elok.
10 Oktober 2014, semoga
menjadi hari yang penuh berkah untuk setiap orang. Disini ingin kujadikan saksi
setiap langkahku kedepan adalah menuju karuniaMu. Meski kutahu tidak semudah
seperti yang kutuliskan itu lebih baik dari pada hanya berdiam ditempat yang
salah, terpaku dengan waktu dan berharap waktulah yang akan merubah segalanya.


